Senin, 03 Desember 2012

Kompetensi Pelajar Penting

Kompetensi Pelajar Penting


Kompetensi Pelajar Penting

Posted: 03 Dec 2012 01:22 AM PST

Bangka Pos/Fennie Y Ilustrasi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kompetensi pelajar Indonesia masih di bawah pelajar lain di Asia, seperti Jepang, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Hanya 5 persen pelajar Indonesia memiliki kompetensi berpikir analitis. Kompetensi sebagian besar pelajar pada tingkat mengetahui.

Data itu mengacu laporan McKinsey Global Institute "Indonesia Today" dan sejumlah data rangkuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Disimpulkan, upaya meningkatkan kompetensi pelajar sudah mendesak, terutama menjelang pemberlakuan ASEAN Economic Community mulai 2015, di mana persaingan antartenaga kerja kian ketat.

Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, ketertinggalan kompetensi pelajar Indonesia terutama matematika dan sains. Padahal, keduanya dasar kemampuan berpikir rasional. Selain kompetensi, kreativitas pelajar juga dinilai lemah.

"Meningkatkan kompetensi pelajar saat ini penting dan genting," kata Nuh seusai paparan uji publik kurikulum baru 2013 di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (2/12).

Kondisi kompetensi itu dijadikan salah satu alasan Kemdikbud merancang kurikulum 2013. Itu diharapkan menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan berpikir analitis.

Ketua Dewan Pendidikan Sumsel, yang juga pengamat pendidikan dari IAIN Raden Fatah, Sirozi menilai, kurikulum Indonesia yang sangat padat memang menghambat pengembangan diri dan kreativitas pelajar. Namun, penerapan kurikulum baru sebaiknya tak terburu-buru. "Tahun 2013 terlalu cepat dilakukan," katanya.

Penerapan kurikulum, lanjut dia, perlu rencana matang. Lolos uji publik saja belum memadai. Kurikulum baru juga perlu lolos uji kelayakan di lapangan.

Perubahan kurikulum yang terlalu sering karena belum matang justru bisa menyulitkan proses belajar dan mengajar siswa.

Ketinggalan zaman
Saat ini, kurikulum yang digunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dinilai tak sesuai tuntutan zaman. Kurikulum 2013 berkonsep tematis integratif, yaitu satu tema pada satu waktu di semua mata pelajaran.

Beberapa perubahan drastis ada dalam kurikulum 2013, di antaranya waktu belajar ditambah, tetapi jumlah mata pelajaran dikurangi. Di tingkat SD, dari 10 mata pelajaran (mapel) menjadi 6 mapel, yaitu Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Agama, Matematika, Sosial Budaya, dan Olahraga.

Pelajaran IPA dan IPS ditiadakan, diintegrasikan ke mapel lain. "Obyek kurikulum baru ini adalah fenomena alam, fenomena sosial dan budaya," kata Nuh.

Hasil peningkatan kompetensi dari kurikulum baru diperkirakan tampak 10 tahun ke depan. Kurikulum baru akan diterapkan 2013 dan uji publik dibatasi hingga Desember ini. Selanjutnya adalah pelatihan guru.

Namun, diingatkan agar penerapan tak terburu-buru. (IRE)
 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Caroline Damanik

Kamis, 29 November 2012

PILKADES WONOGIRI: Wah, Ada Satu Desa Diperebutkan 10 Calon

PILKADES WONOGIRI: Wah, Ada Satu Desa Diperebutkan 10 Calon


PILKADES WONOGIRI: Wah, Ada Satu Desa Diperebutkan 10 Calon

Posted: 29 Nov 2012 02:13 AM PST


Warga menggunakan hak pilih dalam Pilkades di salah satu desa di Wonogiri beberapa waktu lalu. Wonogiri kembali menggelar Pilkades serentak tahap III pada 19 Desember mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)
WONOGIRI – Hasil monitoring atau pemantauan sementara Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) di beberapa desa yang menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) tahap III, ada satu desa dengan 10 orang pendaftar. Desa itu Desa Talunombo di Kecamatan Baturetno.
"Dari hasil monitoring sementara kami di 39 desa di 15 kecamatan, ada satu desa dengan 10 orang pendaftar. Yakni Desa Tanulombo di Kecamatan Banturetno. Tapi, jumlah pastinya yang telah mengumpulkan berkas, baru kami dapat setelah 4 Desember," kata Kabag Pemdes, Sriyono, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (29/11/2012).
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemantauan ke desa yang akan menggelar Pilkades hingga 4 Desember. Pemdes mencatat ada 82 orang yang mendaftar sebagai calon kades dari 39 desa di 15 kecamatan. Jumlah itu belum pasti karena masih tahap kelengkapan berkas dan mereka yang tidak melengkapi berkas akan gugur secara administrasi.
Kasubbag Tata Pemerintahan Desa, Soemardjono Fadjari, menambahkan sembilan kecamatan lainnya yang belum didata yakni Kecamatan Selogiri, Wuryantoro, Pracimantoro, Eromoko dan Jatiroto. Juga Kecamatan Jatisrono, Purwantoro, Slogohimo dan Sidoharjo.
Terkait kendala bagi calon kepala desa saat pengumpulan kelengkapan berkas, mayoritas berupa legalisir ijazah, surat keterangan bebas narkoba dari RSUD dr Soediran Mangun Sumarso dan akte kelahiran. "Kami memang memberikan waktu pengumpulan berkas yang lebih panjang. Sebab, proses mengurus surat tersebut memerlukan waktu yang cukup lama. Misalnya, bagi mereka yang bersekolah di luar kota dan harus legalisir ke sekolah asal," ujar Sriyono.
Sedangkan dalam penentuan daftar pemilih sementara (DPS) menjadi daftar pemilih tetap (DPT), lanjut dia, panitia desa harus ekstra hati-hati terutama warga yang merantau. Sehingga semua warga bisa terfasilitasi. Menurutnya, beberapa lokasi yang rawan adalah desa dengan pendapatan daerah yang tinggi yang menjadi rebutan para bakal calon.
Sesuai jadwal, pengumpulan kelengkapan berkas bakal calon kades pada 26 November hingga 4 Desember. Penetapan bakal calon yang memenuhi syarat dan pengumuman DPS pada 5-13 Desember. Sedangkan penetapan calon kepala desa yang berhak dipilih dan pengumuman DPT pada 14-17 Desember.
Sedangkan pengumuman undian nomor urut dan tanda gambar, juga kampanye dilakukan pada 18 Desember. Pelaksanaan pemungutan suara pada 19 Desember dan pelantikan kades terpilih dilakukan pada 16 Januari 2013.

Sumber : Solopos

Senin, 26 November 2012

Lagi, AI Serang Bebek di Wonogiri, 200 Ekor Mati

Lagi, AI Serang Bebek di Wonogiri, 200 Ekor Mati


Lagi, AI Serang Bebek di Wonogiri, 200 Ekor Mati

Posted: 26 Nov 2012 05:26 AM PST


WONOGIRI – Kasus avian influenza (AI) alias flu burung pada bebek atau itik kembali terjadi di Wonogiri. Virus tersebut menjangkiti 700 ekor bebek di Dusun Ngelo, Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi dan 200 ekor di antaranya mati.
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri telah melakukan uji cepat (rapid test) terhadap dua bebek yang mati di dusun itu pada Kamis (22/11/2012) dan hasilnya positif.
Kepala Disnakperla Wonogiri, Rully Pramono Retno, mengatakan hingga Minggu (25/11) kematian ternak masih terjadi sehingga totalnya mencapai 200 ekor. Ternak mati itu terdiri atas 50 ekor bebek petelur usia dewasa dan 150 ekor bebek usia sekitar sebulan.
Saat ini, Disnakperla Wonogiri terus memantau lokasi setempat guna memastikan kondisi kandang bersih dan aman dari virus AI.
"Petugas kami sudah ke sana, mengecek, melakukan rapid test, dan untuk sekarang ini terus kami pantau perkembangannya. Kami juga melokalisir tempat kejadian agar virus tidak menyebar," terang Rully.
Kematian 200 ekor bebek akibat terjangkiti virus AI menambah panjang daftar unggas jenis bebek yang mati gara-gara virus tersebut. Belum lama ini, 663 ekor bebek di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri juga mati akibat terjangkiti virus AI.
Rully mengaku dua kejadian yang menimpa itik di Wonogiri membuat pihaknya waspada. Dalam waktu dekat, Disnakperla Wonogiri akan membuat surat berisi imbauan kepada semua pihak yang terlibat dalam lalu lintas perdagangan bebek agar menjaga diri dari penyebaran virus tersebut.
Semua pihak, baik peternak, penjual, maupun konsumen diminta menjaga kebersihan diri dan lingkungan dari kemungkinan menempelnya virus.
"Semua yang membawa bebek dan produknya, termasuk telur, harus disemprot disinfektan. Ya keranjangnya, ya pakaian orangnya, ya sepeda motornya. Bisa mampir ke kantor, ke rumah petugas, atau ke kecamatan untuk disemprot," kata Rully.
Langkah tegas Disnakperla Wonogiri tersebut sejalan dengan Surat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Nomor 524.3/3997, yang memberi penekanan pada kemungkinan penyebaran virus AI melalui lalu lintas bebek. Surat yang merujuk data Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta yang menyebut kejadian virus AI pada bebek adalah tren baru.
BBVet mencatat sebanyak 8.325 ekor bebek di Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta terjangkiti virus AI dan 3.275 ekor di antaranya mati.
Rully menambahkan langkah lain untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya AI dilakukan dengan sosialisasi di lima kecamatan eks kawedanan.
"Pekan lalu di Wonogiri dan Eromoko. Hari ini [Senin] di Baturetno. Besok [Selasa] dan besoknya lagi [Rabu] di Jatisrono dan Slogihimo," sebutnya.
Di lain pihak, temuan virus AI pada bebek membuat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri bergerak cepat. Kepala DKK, Widodo, langsung meminta petugas lapangan memantau masyarakat radius satu kilometer (km) dari lokasi selama dua pekan setelah penetapan positif AI.

Sumber : Solopos